STAR WARS,
PERANG BINTANG YANG MENJADI LEGENDA DUNIA PERFILMAN
Pernahkah Anda
melihat atau mendengar kata-kata tersebut? Kata-kata pertama adalah
adegan pembuka dari setiap film Star Wars, yang kedua adalah quote ikonik
dari Darth Vader, antagonis utama di franchise Star Wars, dan yang paling bawah adalah quote dari film Star Wars yang sekarang telah menjadi salam khas di
antara penggemar Star Wars. Bila pernah, pastilah Anda mengetahui keberadaan
film Star Wars yang telah menjadi franchise legenda dalam genre science-fiction.
Franchise Star
Wars pertama hadir di kalangan masyarakat dalam bentuk film, yang terdiri dari
dua trilogy, yaitu Original trilogy dan Prequel Trilogy, yang lalu sukses besar
dan merambah ke media lain (yang biasa disebut “Expanded Universe”) seperti
novel, serial televisi, video games, dan komik.
Film-film Star Wars yang merupakan fokus utama dari seluruh franchise Star Wars |
Expanded Universe dari Star Wars |
Expanded
Universe tersebut sebenarnya diciptakan untuk mengisi kekosongan selama 16
tahun hiatus di antara Original Trilogy dan Prequel Trilogy. Franchise Star
Wars ini pada awalnya berada di bawah naungan Lucasfilm, production company
sang kreator, George Lucas, tapi pada tahun 2012, Walt Disney Company membeli
hak cipta tersebut seharga US$ 4,05 miliar (setara dengan 52,5 triliun rupiah). Pada 25 Desember 2015 akan dirilis film Star Wars ketujuh, yaitu Star Wars VII: The Force Awakens.
Film Star Wars ketujuh yang akan dirilis saat Natal 2015 (starwars.com) |
Star Wars secara
garis besar menceritakan perselisihan pihak baik dan pihak jahat. Pihak baik
diwakili oleh kaum Jedi, sementara pihak
jahat diwakili kaun Sith. Namun cerita yang disajikan tidaklah semudah itu.
Franchise ini mengandung banyak tema, mulai dari peperangan, drama, cinta, pengorbanan,
sampai filosofi dan keagamaan. Setting Star Wars itu sendiri berada di sebuah
galaksi yang “far, far away” (nun jauh) dan berada di masa lalu. Agak tidak
masuk akal juga kalau dipikir-pikir...
FAKTA UNIK: 4 Mei dinobatkan menjadi Star Wars Day/Hari Star Wars di kalangan fans seluruh dunia, disebabkan permainan kata dari “May the Force be with You” menjadi “May the Fourth be with You”
FANATIK: POSITIF
DAN NEGATIF
Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa Star Wars adalah salah satu franchise paling berpengaruh
di abad ke-20, bahkan sampai abad ke-21 ini. Sekilas info, franchise ini sering
dibanding-bandingkan dengan Star Trek, yang juga merupakan franchise luar angkasa
yang telah ada sejak 50 tahun yang lalu. Banyak yang menuduh Star Wars
mencontek Star Trek, karena Star Trek dirilis terlebih dahulu (tahun 1966),
sementara Star Wars dirilis belakangan (tahun 1977). Tetapi para fans Star Wars
membantah hal tersebut karena kedua franchise tersebut memiliki tema yang jelas
beda, walaupun sama-sama bertempat di luar angkasa. Star Trek pada dasarnya
menitikberatkan pada penjelajahan luar angkasa (TREK=perjalanan/penjelajahan
yang panjang), sementara Star Wars
menitikberatkan pada peperangan (WARS=peperangan).
Walaupun
tampaknya permasalahan mencontek tersebut telah terselesaikan, para fanatik
Star Wars tampak tidak terima dengan tuduhan tersebut, bahkan dikatakan ada
yang balik menuduh yang tidak-tidak pada Star Trek untuk membuat Star Wars
terlihat lebih bagus.
Aman untuk mengatakan
bahwa fans yang melakukan hal tersebut telah masuk ke dalam kategori “fanatik”.
Sebenarnya, apakah fanatik itu? Menurut kamus, “fanatik” memiliki arti seseorang
yang memiliki obsesi berlebihan terhadap sesuatu dan meyakini hal tersebut
adalah hal yang benar, padahal belum tentu.
Tidak semua
fanatik membawa aura negatif bagi sesuatu yang disukainya. Ada pula fans
fanatik yang membawa aura positif. Contohnya saja pada franchise Star Wars ini,
di mana dapat ditemukan fanatik yang negatif dan positif. Dalam hal yang
negatif, seperti yang disebutkan di atas bahwa fanatik tersebut
menjelek-jelekkan franchise lain dan menganggap Star Wars adalah franchise
nomor satu di dunia. Hal itu dapat berakibat buruk bagi keseluruhan fans.
Seperti halnya istilah exception fallacy, yaitu membuat simpulan tentang kelompok
hanya berdasarkan penilaian data yang diperoleh dari individual. Mungkin dalam
kasus ini bukan penilaian individual yang salah diasumsikan, melainkan penilaian
terhadap fanatik negatif tersebut.
Kelompok fanatik
yang positif adalah sekelompok fans yang tidak menjelek-jelekkan franchise
lain, melainkan menghargai fans dan franchise lain tersebut. Bila yang
dilakukan fanatik negatif dalam mengekspresikan kecintaannya adalah menjelek-jelekkan
franchise lain, maka yang dilakukan oleh fanatik positif adalah mendukung
franchise yang disukainya tersebut tanpa merendahkan franchise lain. Misalnya
dengan membuat acara kumpul bareng sesama fans, pesta cosplay, kegiatan
marathon film Star Wars, maupun membeli merchandise yang ada.
Kelompok fanatik
positif dari franchise Star Wars yang terkenal adalah The 501st Legion, yaitu kelompok
fans berskala internasional yang mendedikasikan dirinya dalam membuat dan
memakai replika armor Stormtrooper (prajurit Darth Vader), Ksatria Sith, Clone
Troopers, pemburu hadiah, dan tokoh-tokoh antagonis lainnya dalam franchise
Star Wars.
Logo The 501st Legion (twitter.com) |
The 501st Legion (501st.com) |
The 501st Legion
juga dikenal dengan sebutan Vader’s Fist di kalangan fans. Kelompok berdedikasi
ini sekarang telah memiliki lebih dari 7.000 anggota dengan hampir 11.000
kostum buatan. Legion ini aktif di 6 benua, dengan Garrison dan Outpost (buatan)
di 50 negara di seluruh dunia. Legion ini biasa “muncul” saat adanya acara
promosi, kasual, dan amal sebagai permintaan dari Lucasfilm (production company
Star Wars) itu sendiri. Walaupun tidak terikat secara resmi pada Lucasfilm dan
Walt Disney Company, Legion ini merupakan kelompok fans favorit Lucasfilm.
The 501st Legion
ini merupakan contoh dari fanatik positif dari franchise Star Wars, karena
membawa dampak baik bagi masyarakat dan juga didukung oleh Lucasfilm itu
sendiri. Selain membuat dan memakai kostum para karakter Star Wars, Legion ini
juga mengajak para fans generasi baru (terutama anak-anak dan para remaja)
untuk ikut bergabung merayakan passion mereka terhadap franchise Star Wars.
Tidak hanya itu, Legion ini juga mengasah kreativitas dari para fans Star Wars
yang tidak puas dengan hanya membeli action figures. Mereka ingin MENJADI
action figures tersebut dengan membuat sendiri replika kostum karakter Star
Wars, menurut mereka tidak ada yang dapat melebihi kepuasan menjelma menjadi
seorang karakter Star Wars yang mereka cintai.
Legion ini juga
membawa dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya dengan melakukan aksi amal
seperti walk-a-thons, donor darah, dan juga mengunjungi anak-anak yang dirawat
di rumah sakit. Karena itu, The 501st Legion ini juga dengan bangga menyatakan
diri mereka sebagai “the bad guys who do good” (penjahat yang beramal).
Anggota The 501st Legion yang membantu acara donor darah di Red Cross Amerika (dailydragon.dragoncon.org) |
Saat mereka
diminta untuk tampil, mereka tidak pernah meminta bayaran, dan hanya meminta
donasi seikhlasnya. Sampai tahun 2012, Legion ini telah mendonasikan lebih dari
$ 184 ribu dalam aksi amal langsung dan berpartisipasi dalam aksi amal di
seluruh dunia dan menghasilkan $ 14,7 juta di seluruh dunia.
HUBUNGAN DENGAN
TEORI GAYA HIDUP DAN HEGEMONI
Bagi para
anggota, The 501st Legion ini telah menjadi sebuah gaya hidup yang didasari
oleh franchise Star Wars. Legion ini sesuai dengan kategori diferensiasi dan subculture
harmonis dalam teori gaya hidup. Kelompok fanatik ini dapat digolongkan pada
kategori diferensiasi karena membedakan dirinya dengan masuk/membuat sebuah kelompok
baru, yang adalah The 501st Legion tersebut, tetapi tidak melawan dan menolak
kelas-kelas tertentu yang telah ada sebelumnya.
Sedangkan
kategori subculture harmonis cocok dengan Legion ini karena merupakan
sekelompok orang yang adalah bagian dari budaya yang besar dan memiliki aturan
dan gaya hidup tersendiri, yang tercermin dari aktivitas mereka. Selain itu,
Legion ini juga dibentuk karena adanya kesamaan interest, estetika, dan
pandangan hidup. The 501st Legion juga berjalan berdampingan dan harmonis
dengan kelompok budaya yang dominan (yang tidak termasuk fans Star Wars).
Masyarakat umum tidak mencela dan mengucilkan Legion ini, malah menaruh hormat
dan mendukung mereka.
Walaupun
menghasilkan kelompok budaya yang berdampak positif bagi masyarakat, tetap saja
The 501st Legion ini adalah hasil dari sebuah hegemoni. Dapat dijabarkan bahwa
pihak pencipta Star Wars “menguasai” orang-orang yang “tersihir” oleh pesona
Star Wars yang melegenda. The 510st Legion ini memang “terkuasai” oleh Star
Wars, tetapi secara sukarela, tidak ada paksaan, dan malah telah memasuki tahap
mengabdi pada Star Wars.
AKHIR KATA...
Gaya hidup zaman
sekarang memang banyak dipengaruhi oleh hegemoni lingkungan sekitar. Apalagi
saat pihak kapitalis mulai menentukan standar-standar kehidupan yang dianggap “wajar”
oleh mereka. Star Wars pun salah satunya, bagi beberapa fanatik, mereka akan
membeli semua merchandise yang berhubungan dengan Star Wars, tidak peduli
berapa pun harganya dan akan selalu berusaha untuk up-to-date dengan semua
merchandise yang ada. Hal tersebut tentunya menguntungkan pihak penjual
merchandise tersebut, dan juga menguntungkan sang penggemar, karena mendapatkan
yang dia inginkan.
Tetapi The 501st
Legion ini tidak 100% tunduk pada hegemoni yang ada. Malah mereka memanfaatkan
popularitas Star Wars untuk menggalang dana dan membantu masyarakat. Kita
memang tidak bisa lepas dari hegemoni, tetapi kita bisa memilah mana yang baik
dan mana yang buruk. Buanglah hal-hal hegemoni yang berujung pada keburukan dan
kembangkanlah dampak hegemoni yang baik.
0 comments:
Post a Comment