Friday, 1 May 2015

UAS | [Sebuah Studi pada] STAR WARS: TERBENTUKNYA SEBUAH CULT

STAR WARS, PERANG BINTANG YANG MENJADI LEGENDA DUNIA PERFILMAN


Pernahkah Anda melihat atau mendengar kata-kata tersebut? Kata-kata pertama adalah adegan pembuka dari setiap film Star Wars, yang kedua adalah quote ikonik dari Darth Vader, antagonis utama di franchise Star Wars, dan yang paling bawah adalah quote dari film Star Wars yang sekarang telah menjadi salam khas di antara penggemar Star Wars. Bila pernah, pastilah Anda mengetahui keberadaan film Star Wars yang telah menjadi franchise legenda dalam genre science-fiction.
Franchise Star Wars pertama hadir di kalangan masyarakat dalam bentuk film, yang terdiri dari dua trilogy, yaitu Original trilogy dan Prequel Trilogy, yang lalu sukses besar dan merambah ke media lain (yang biasa disebut “Expanded Universe”) seperti novel, serial televisi, video games, dan komik.

Film-film Star Wars yang merupakan fokus utama dari seluruh franchise Star Wars

Expanded Universe dari Star Wars
Expanded Universe tersebut sebenarnya diciptakan untuk mengisi kekosongan selama 16 tahun hiatus di antara Original Trilogy dan Prequel Trilogy. Franchise Star Wars ini pada awalnya berada di bawah naungan Lucasfilm, production company sang kreator, George Lucas, tapi pada tahun 2012, Walt Disney Company membeli hak cipta tersebut seharga US$ 4,05 miliar (setara dengan 52,5 triliun rupiah). Pada 25 Desember 2015 akan dirilis film Star Wars ketujuh, yaitu Star Wars VII: The Force Awakens.
Film Star Wars ketujuh yang akan dirilis saat Natal 2015 (starwars.com)
Star Wars secara garis besar menceritakan perselisihan pihak baik dan pihak jahat. Pihak baik diwakili  oleh kaum Jedi, sementara pihak jahat diwakili kaun Sith. Namun cerita yang disajikan tidaklah semudah itu. Franchise ini mengandung banyak tema, mulai dari peperangan, drama, cinta, pengorbanan, sampai filosofi dan keagamaan. Setting Star Wars itu sendiri berada di sebuah galaksi yang “far, far away” (nun jauh) dan berada di masa lalu. Agak tidak masuk akal juga kalau dipikir-pikir...

FAKTA UNIK: 4 Mei dinobatkan menjadi Star Wars Day/Hari Star Wars di kalangan fans seluruh dunia, disebabkan permainan kata dari “May the Force be with You” menjadi “May the Fourth be with You”


FANATIK: POSITIF DAN NEGATIF

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Star Wars adalah salah satu franchise paling berpengaruh di abad ke-20, bahkan sampai abad ke-21 ini. Sekilas info, franchise ini sering dibanding-bandingkan dengan Star Trek, yang juga merupakan franchise luar angkasa yang telah ada sejak 50 tahun yang lalu. Banyak yang menuduh Star Wars mencontek Star Trek, karena Star Trek dirilis terlebih dahulu (tahun 1966), sementara Star Wars dirilis belakangan (tahun 1977). Tetapi para fans Star Wars membantah hal tersebut karena kedua franchise tersebut memiliki tema yang jelas beda, walaupun sama-sama bertempat di luar angkasa. Star Trek pada dasarnya menitikberatkan pada penjelajahan luar angkasa (TREK=perjalanan/penjelajahan yang panjang),  sementara Star Wars menitikberatkan pada peperangan (WARS=peperangan).
Walaupun tampaknya permasalahan mencontek tersebut telah terselesaikan, para fanatik Star Wars tampak tidak terima dengan tuduhan tersebut, bahkan dikatakan ada yang balik menuduh yang tidak-tidak pada Star Trek untuk membuat Star Wars terlihat lebih bagus.
Aman untuk mengatakan bahwa fans yang melakukan hal tersebut telah masuk ke dalam kategori “fanatik”. Sebenarnya, apakah fanatik itu? Menurut kamus, “fanatik” memiliki arti seseorang yang memiliki obsesi berlebihan terhadap sesuatu dan meyakini hal tersebut adalah hal yang benar, padahal belum tentu.
Tidak semua fanatik membawa aura negatif bagi sesuatu yang disukainya. Ada pula fans fanatik yang membawa aura positif. Contohnya saja pada franchise Star Wars ini, di mana dapat ditemukan fanatik yang negatif dan positif. Dalam hal yang negatif, seperti yang disebutkan di atas bahwa fanatik tersebut menjelek-jelekkan franchise lain dan menganggap Star Wars adalah franchise nomor satu di dunia. Hal itu dapat berakibat buruk bagi keseluruhan fans. Seperti halnya istilah exception fallacy, yaitu membuat simpulan tentang kelompok hanya berdasarkan penilaian data yang diperoleh dari individual. Mungkin dalam kasus ini bukan penilaian individual yang salah diasumsikan, melainkan penilaian terhadap fanatik negatif tersebut.
Kelompok fanatik yang positif adalah sekelompok fans yang tidak menjelek-jelekkan franchise lain, melainkan menghargai fans dan franchise lain tersebut. Bila yang dilakukan fanatik negatif dalam mengekspresikan kecintaannya adalah menjelek-jelekkan franchise lain, maka yang dilakukan oleh fanatik positif adalah mendukung franchise yang disukainya tersebut tanpa merendahkan franchise lain. Misalnya dengan membuat acara kumpul bareng sesama fans, pesta cosplay, kegiatan marathon film Star Wars, maupun membeli merchandise yang ada.
Kelompok fanatik positif dari franchise Star Wars yang terkenal adalah The 501st Legion, yaitu kelompok fans berskala internasional yang mendedikasikan dirinya dalam membuat dan memakai replika armor Stormtrooper (prajurit Darth Vader), Ksatria Sith, Clone Troopers, pemburu hadiah, dan tokoh-tokoh antagonis lainnya dalam franchise Star Wars.

Logo The 501st Legion (twitter.com)

The 501st Legion (501st.com)

The 501st Legion juga dikenal dengan sebutan Vader’s Fist di kalangan fans. Kelompok berdedikasi ini sekarang telah memiliki lebih dari 7.000 anggota dengan hampir 11.000 kostum buatan. Legion ini aktif di 6 benua, dengan Garrison dan Outpost (buatan) di 50 negara di seluruh dunia. Legion ini biasa “muncul” saat adanya acara promosi, kasual, dan amal sebagai permintaan dari Lucasfilm (production company Star Wars) itu sendiri. Walaupun tidak terikat secara resmi pada Lucasfilm dan Walt Disney Company, Legion ini merupakan kelompok fans favorit Lucasfilm.
The 501st Legion ini merupakan contoh dari fanatik positif dari franchise Star Wars, karena membawa dampak baik bagi masyarakat dan juga didukung oleh Lucasfilm itu sendiri. Selain membuat dan memakai kostum para karakter Star Wars, Legion ini juga mengajak para fans generasi baru (terutama anak-anak dan para remaja) untuk ikut bergabung merayakan passion mereka terhadap franchise Star Wars. Tidak hanya itu, Legion ini juga mengasah kreativitas dari para fans Star Wars yang tidak puas dengan hanya membeli action figures. Mereka ingin MENJADI action figures tersebut dengan membuat sendiri replika kostum karakter Star Wars, menurut mereka tidak ada yang dapat melebihi kepuasan menjelma menjadi seorang karakter Star Wars yang mereka cintai.
Legion ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya dengan melakukan aksi amal seperti walk-a-thons, donor darah, dan juga mengunjungi anak-anak yang dirawat di rumah sakit. Karena itu, The 501st Legion ini juga dengan bangga menyatakan diri mereka sebagai “the bad guys who do good” (penjahat yang beramal).
Anggota The 501st Legion yang membantu acara donor darah di Red Cross Amerika (dailydragon.dragoncon.org)

Saat mereka diminta untuk tampil, mereka tidak pernah meminta bayaran, dan hanya meminta donasi seikhlasnya. Sampai tahun 2012, Legion ini telah mendonasikan lebih dari $ 184 ribu dalam aksi amal langsung dan berpartisipasi dalam aksi amal di seluruh dunia dan menghasilkan $ 14,7 juta di seluruh dunia.

HUBUNGAN DENGAN TEORI GAYA HIDUP DAN HEGEMONI

Bagi para anggota, The 501st Legion ini telah menjadi sebuah gaya hidup yang didasari oleh franchise Star Wars. Legion ini sesuai dengan kategori diferensiasi dan subculture harmonis dalam teori gaya hidup. Kelompok fanatik ini dapat digolongkan pada kategori diferensiasi karena membedakan dirinya dengan masuk/membuat sebuah kelompok baru, yang adalah The 501st Legion tersebut, tetapi tidak melawan dan menolak kelas-kelas tertentu yang telah ada sebelumnya.
Sedangkan kategori subculture harmonis cocok dengan Legion ini karena merupakan sekelompok orang yang adalah bagian dari budaya yang besar dan memiliki aturan dan gaya hidup tersendiri, yang tercermin dari aktivitas mereka. Selain itu, Legion ini juga dibentuk karena adanya kesamaan interest, estetika, dan pandangan hidup. The 501st Legion juga berjalan berdampingan dan harmonis dengan kelompok budaya yang dominan (yang tidak termasuk fans Star Wars). Masyarakat umum tidak mencela dan mengucilkan Legion ini, malah menaruh hormat dan mendukung mereka.
Walaupun menghasilkan kelompok budaya yang berdampak positif bagi masyarakat, tetap saja The 501st Legion ini adalah hasil dari sebuah hegemoni. Dapat dijabarkan bahwa pihak pencipta Star Wars “menguasai” orang-orang yang “tersihir” oleh pesona Star Wars yang melegenda. The 510st Legion ini memang “terkuasai” oleh Star Wars, tetapi secara sukarela, tidak ada paksaan, dan malah telah memasuki tahap mengabdi pada Star Wars.

AKHIR KATA...

Gaya hidup zaman sekarang memang banyak dipengaruhi oleh hegemoni lingkungan sekitar. Apalagi saat pihak kapitalis mulai menentukan standar-standar kehidupan yang dianggap “wajar” oleh mereka. Star Wars pun salah satunya, bagi beberapa fanatik, mereka akan membeli semua merchandise yang berhubungan dengan Star Wars, tidak peduli berapa pun harganya dan akan selalu berusaha untuk up-to-date dengan semua merchandise yang ada. Hal tersebut tentunya menguntungkan pihak penjual merchandise tersebut, dan juga menguntungkan sang penggemar, karena mendapatkan yang dia inginkan.

Tetapi The 501st Legion ini tidak 100% tunduk pada hegemoni yang ada. Malah mereka memanfaatkan popularitas Star Wars untuk menggalang dana dan membantu masyarakat. Kita memang tidak bisa lepas dari hegemoni, tetapi kita bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Buanglah hal-hal hegemoni yang berujung pada keburukan dan kembangkanlah dampak hegemoni yang baik.

0 comments:

Post a Comment